Selasa, 09 April 2013

Tugas Kesehatan Mental



TUGAS KESEHATAN MENTAL
TUGAS 1

Oleh :
NAMA         : Rachma Buana Firdaus
 NPM           : 15511696   
 KELAS       : 2PA03


                    1. Konsep sehat dimensi :
·         Emosi
Hurlock mengatakan bahwa kemampuan untuk berinteraksi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir. Gejala pertama prilaku emosional ialah keterangsangan umum terhadap stimulasi yang kuat.  Keterangsangan yang berlebih-lebihan ini tercermin dalam aktivitas yang banyak pada bayi yang baru lahir. meskipum demikian, pada saat lahir bayi tidak memperlihatkan reaksi emosi yang jelas.
Sebelum bayi berusia satu tahun, reaksi emosinya sudah serupa dengan ekspresi pada orang dewasa. Bayi menunjukkan berbagai macam reaksi  emosional  yang semakin banyak. Antara lain kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kebahagiaan.
·         Intelektual
Dikatakan sehat  secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
·         Sosial
Kemampuan social adalah kemampuan berinteraksi secara baik dengan sesame dan lingkungannya, dapat menjaga dan mengembangkan keakraban individu, dan dapat menghargai serta toleran terhadap setiap pendapat dan kepercayaan yang berbeda.
·         Fisik
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
·         Spiritual
Percaya adanya beberapa kekuatan (seperti alam, ilmu pengetahuan, agama, dan bentuk kekuatan lain) yang diperlukan manusia dalam mengisi kehidupannya. Setiap individu memiliki nilai moral, dan etika yang dianutnya.

                                            
                              2.  Teori perkembangan kepribadian :
A.    Erik erikson
Tahapan perkembangan
Pemahaman akan delapan tahapan perkembangan psikoseksual Erikson mempunyai beberapa poin penting :
1.      Pertumbuhan berdasarkan prinsip Epigenetic, yaitu komponen yang tumbuh dari komponen lain dan memiliki pengaruh waktu tersendiri, namun tidfak mengganti komponen sebelumnya.
2.      Setiap tahapan ada interaksi berlawanan, yaitu konflik antara elemen sintonik (harmonis) dan elemen  distonik (mengacaukan).
3.      Di tiap tahapan, konflik antara elemen distonik dan sintonik menghasilkan kualitas ego dan kekuatan ego, yang Erikson sebut sebagai kekuatan dasar (basic strength).
4.      Kurangnya keukatan pada satu tahap mengakibatkan patologi inti(core pathology).
5.      Setiap tahapan erikson tidak pernah meninggalkan aspek biologis dalam perkembangan manusia.
6.      Peristiwa tahapan sebelumnya  tidak menyebabkan perkembangan kepribadian selanjutnya.
7.      Selama tiap tahapan, terutama tiap remaja dan selanjutnya, perkembangan ditandai oleh krisis identitas yang Erikson sebut “titik balik, yaitu periode krusial akan meningkatkan kerapuhan dan memuncaknya potensi “
8.      Setiap perkembangan kepribadian saling berkaitan dengan satu sama lainnya.

TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
1.       MASA BAYI
ü  Gaya sensori - oral (oral sensory mode)
ü  2 gaya pembentukkan (memperoleh dan menerima apa yang diberikan)
ü  Kepercayaan dasar vs Ketidakpercayaan dasar (Basic Trust vs Basic Mistrust)
ü  Kekuatan dasar masa bayi à Harapan

2.      MASA KANAK-KANAK
ü  Autonomy vs Shame and Doubt
ü  Kekuatan dasar masa kanak-kanak awal à Keinginan

3.       USIA BERMAIN
ü  Initiative vs Guilt
ü  Kekuatan dasar usia bermain à Tujuan

4.      USIA SEKOLAH
ü  Latensi
ü  Industry VS inferiority
ü  Kekuatan dasar usia sekolah à Kompetensi

5.      MASA REMAJA
ü  Pubertas
ü  Identity vs Identity Confusion
ü  Kekuatan dasar masa remaja à Kesetiaan

6.      MASA DEWASA MUDA
ü  Genitalitas
ü  Intimacy vs Isolation
ü  Kekuatan dasar masa dewasa muda à Cinta

7.       MASA DEWASA
ü  Prokreativitas
ü  Generativity vs Stagnation
ü  Kekuatan dasar masa dewasa à Rasa  Peduli

8.      USIA LANJUT
ü  Sensualitas tergeneralisasi
ü  Integrity vs Despair
ü  Kekuatan dasar usia lanjut à Kebijaksanaan

B.     Sigmund Freud
Psychoanalytic Approach

  Dikembangkan oleh Sigmund Freud
                  (1856 – 1939) yang dijuluki bapak psikoanalisis dan pencipta teori kepribadian modern
  Psikoanalisis mempunyai latar belakang ilmu kedokteran (Freud, dokter penyakit jiwa)
  Belajar pada Charcot (1894) à terapi penyakit histeria dengan metode hipnosa
  Belajar pada Breuer (1895) à terapi penyakit histeria dengan metode asosiasi bebas
  Dari pengalaman terapeutik disusun teori Psikoanalisis
  Berkembang di Eropa dan Amerika awal abad 20
  Tahun 1900 Freud menulis buku terkenal yaitu Traumdeutung atau Interpretation of Dream
  Psychoanalysis merupakan jenis terapi psikis dan juga teori kepribadian.
  
Pendekatan Psikoanalisa = Psikodinamika
  Teori ini mementingkan aspek dinamis yaitu sebab-sebab terjadinya proses psikis
  Berdasarkan pemerhatian bahwa individu seringkali tidak menyadari faktor-faktor yang menentukan emosi dan tingkah laku mereka.
  Conscious-ness: segala sesuatu yang kita sadari
  Preconscious: Segala sesuatu yang membutuhkan sedikit usaha untuk dibawa ke dalam kesadaran
  Unconscious: Segala sesuatu yang sukar sekali muncul ke dalam kesadaran (menghasilkan pikiran-pikiran dan dorongan-dorongan)

Divisions of the Mind
  Ego - develops out of the id in infancy
-          Paham akan realitas dan logika
-          Mediator antara id dan superego
-          Berfungsi untuk menunda pemuasan sesuai situasi (reality principle)
  Superego – hasil interaksi dengan dunia sekitarnya
o   Internalisasi nilai dan moral dari lingkungan sosial
o   Bersifat utopis (utopia)
o   Berfungsi merintangi impuls dari id
o   Dibedakan menjadi:
§  ego ideal (apa yang semestinya/ idealnya dilakukan)
§  conscience (apa yang tidak boleh dilakukan)
o   responsible for guilt
  Id (Das Es) - instinctual drives present at birth
o   Bekerja menurut the pleasure principle
o   Memiliki 2 proses:
§  Tindakan refleks (reaksi otomatis)
§  Proses primer (penurunan ketegangan dengan cara membentuk khayalan tentang objek yang dapat menghilangkan ketegangan

Konsep-konsep Dasar Freud :
  Instink
Merupakan representasi psikologis dari kebutuhan ragawi, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis

Penggolongan Instink :
  Freud membagi instink ke dalam 2 kategori :
 Life instink (instink hidup)
                        Misal: lapar, haus, sex
                        Energi dari instink hidup disebut libido.
                         Death instink (instink mati)
                        Instink merusak (destruktif). Salah satu derivatnya adalah dorongan agresif           

Kecemasan
Jenis kecemasan:
1.      Reality anxiety (timbul dari bahaya nyata)
2.      Neurotic anxiety (kekhawatiran jika id lepas kendali) à ketakutan pada hukuman)
3.      Moral anxiety ( timbul jika individu akan/ sudah melanggar norma yang tertanam dalam dirinya/ berasal dari kata hati)       

Kecemasan
  Bentuk kecemasan yang terjadi di kemudian hari berasal dari trauma kelahiran dimana pada saat kelahiran, bayi diterpa bertubi-tubi oleh stimulus-stimulus dari dunia yang belum dikenalnya dan bayi belum dapat menyesuaikan diri terhadap semua stimuli tadi.
  Bayi butuh lingkungan yang terlindungi, agar egonya mempunyai kesempatan berkembang & menguasai stimuli yang kuat dari lingkungan luar
  Jika ego tidak dapat mengatasi kecemasan secara rasional maka kembali pada cara-cara yang tidak realistik à MEKANISME PERTAHANAN DIRI

PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
·         Fase oral (0- 1 tahun)
Prilaku menghisap dan menyusui.
·         Fase anal (1- 3 tahun)
Toilet training.
·         Fase falik (3- 5 tahun)
Attachment pada orangtua.
·         Fase laten (5- 12 tahun)
Sosialisasi.
·         Fase genital (> 12 tahun)
Kematangan seksualitas.

C.    Gordon Allport
Pendekatan Allport terhadap teori kepribadian

1.      Apa itu kepribadian ?
Allport memilih setiap frasa yang digunakan dalam definisinya dengan hati-hati supaya setiap kata dapat menyampaikan dengan tepat apa yang ingin dikatakannya. Istilah organisasi yang dinamis mengimplikasikan integrasi atau saling berkaitan dan beragam aspek kepribadian. Kepribadian merupan sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Akan tetapi, organisasi ini selalu dapat berubah sehingga digunakan kata “dinamis”. Jadi kepribadian adalah sesuatu dan melakukan sesuatu”. Dengan kata lain kepribadian tidak hanya sekedar topeng yang kita kenakan, ataupun hanya sekedar prilaku. Kepribadian meujuk pada individu dibalik tampilan luarnya, manusia dibalik tindakannya.
2.       Apakah peranan motivasi yang disadari?
Allport lebih menekankan pada pentingnya motivasii yang disadari ( conscious motivation). Orang dewasa yang sehat biasanya sadar akan apa yang dilakukannya dan alasan mereka melakukannya.
3.      Apa karakteristik kepribadian sehat?
Pribadi yang sehat biasanya mempunyai masa kecil yang relative tidak traumatis walaupun pada tahun-tahun berikutnya mereka dapat menghadapi konflik dan penderitaan. Orang-orang yang sehat secara psikologis tidak terbebas dari kelemahan-kelemahan ataupun keanehan-keanehan yang membuat mereka unik. Selain itu, usia juga tidak diperlukan untuk kedewasaan, walaupun manusia yang sehat kelihatan menjadi lebih dewasa saat mereka bertambah umur.

Struktur Kepribadian
1.      Disposisi Personal
Disposisi personal memiliki tingkat kepentingan yang lebih tinggi karena membantu peneliti mempelajari seseorang. Allport mendefinisikan disposisi personal sebagai ”struktur neuropsikis umum yang mempunyai kapasitas untuk memberikan respons terhadap banyak stimulus yang berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai dan mengarahkan bentuk prilaku adaptif dan ekspresif yang konsisten. Tingkatan disposisi personal yaitu disposisi pokok, disposisi sentral, dam disposisi sekunder.
2.      Disposisi Motivasi dan Ekspresif
Disposisi ekspresif mengarahkan tindakan, disposisi motivasi memunculkan tindakan. Contoh dari disposisi ekspresif adalah penampilam seseorang yang rapi dan sempurna. Orang termotivasi untuk berpakaian karena kebutuhan dasar untuk mempertahankan kehangatan. Contoh dari disposisi motivasi kesopanan.
3.      Proprium
Sebagai pusat kepribadian yang hangat, proprium meliputi aspek-aspek kehidupan yang dianggap penting oleh seseorang dalam merasakan identitas diri dan peningkatan diri. Proprium mencakup nilai-nilai seseorang, sebagaimana bagian kesadaranyang bersifat pribadi dan konsisten dengan keyakinan pribadi yamg matang.



DAFTAR PUSTAKA
Feist ,Jess & Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian (bagian 1).  Jakarta : Salemba Humanika.
Feist, Jess & Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian (bagian 2).  Jakarta : Salemba Humanika.
Basuki ,Heru A.M. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Riyanti, Dwi B.P & Prabowo Hendro. 1998. Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Basuki, Heru A.M. 2005. Kreatifitas, Keberbakatan, Intelektual, Dan Faktor-faktor Pendukung Dalam Pengembangannya. Jakarta: Universitas Gunadarma.