Kamis, 25 Desember 2014

Pengertian Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) dan Contoh AI Dalam Psikologi

A. PENGERTIAN KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLEGENCE)
     Menurut H. A. Simon (1987) kecerdasan buatan merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
     Menurut Rich and Knight (1991) kecerdasan buatan merupakan studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik dari pada yang dapat dilakukan oleh manusia.
     Menurut John McCarthy (1956) kecerdasan buatan adalah untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.
     Menurut beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan adalah ilmu komputer yang membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia dan dapat menirukan perilaku manusia.
B. HUBUNGAN KECERDASAN BUATAN DAN KOGNISI MANUSIA
     Kecerdasan buatan adalah ilmu komputer yang membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia dan dapat menirukan perilaku manusia.
     Kognisi manusia adalah suatu proses mental atau suatu aktivitas pikiran manusia dalam mengetahui dan memahami suatu informasi yang didapat dari lingkungan sekitarnya.
     Hal ini dapat dilihat bagaimana cara kerja kecerdasan buatan dan kognisi manusia. Dimana kognisi manusia menerima sebuah stimulus kemudian diproses lalu menghasilkan sebuah respon. Sedangkan kecerdasan buatan menerima sebuah input yang diproses dan kemudian mengeluarkan sebuah output berupa keputusan. Dari cara kerja kecerdasan buatan dan kognisi manusia hampir sama, yaitu kesamaan dalam proses belajar dan proses berfikir. Tetapi kecerdasan buatan dibuat untuk menyamai proses belajar dan proses berfikir pada manusia.
C. CONTOH KECERDASAN BUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PSIKOLOGI
1. ELIZA
Eliza adalah salah satu sistem pakar yang dikembangkan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun (1966), sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna berkomunikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis atau psikiater. Pada contoh ini artificial intellegence dibuat untuk menjadi seorang psikiater yang dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan masalahnya. Sedangkan psikiater merupakan seorang yang berperan untuk menyelesaikan masalah yang dialamin oleh orang lain.
2. PARRY
Parry adalah sebuah sistem pakar yang mensimulasikan seorang penderita paranoid. Parry ini juga membuat pengguna dapat berkomunikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis atau psikater. Parry dikembangkan oleh seorang psikiater, yaitu Kenneth Colby.

REFERENSI :
H. A. Simon. (1987). Diambil dari buku Kusrini yang berjudul Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi Yogyakarta : Yogyakarta.
Rich, E. & Knight, K. (1991). Artificial Intellegence. Second Edition. New York : McGraw-Hill.
Solso, R, L., Maclin, O, H., & Maclin, M, Kimberly. (2007). Psikologi Kognitif (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga


Sabtu, 15 November 2014

Definisi Database dan Contoh Database


DAN CONTOH DATABASE
1.      Definisi Database
Menurut McLeod, dkk. (2001) database adalah kumpulan seluruh sumber daya berbasis komputer milik organisasi.
Menurut Silberschatz, dkk. (2002) database adalah kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan.
Menurut Stephens dan Plew (dalam buku simarmata, 2005) database adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan. Dengan database, penggunaan dapat menyimpan data secara terorganisasi.
Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003) database adalah kumpulan data,umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan.
Dari beberapa pengertian database diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu file yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan struktur tertentu. Hubungan data biasanya ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada.



2.      Contoh Database
Database Perpustakaan
Tabel Buku
Kode Buku*
Judul Buku
Pengarang
Tahun Terbit
B-456
Sistem Informasi Manajemen
Raymond McLeod
2001
B-321
Data Base Concept
Silberschatz, dkk
2002
C-123
Basis Data
Simarmata, Janner & Paryudi, Iman
2005
F-765
Database Management System
Ramakrishnan dan Gehrke
2003
H-057
Psikologi kognitif
Solso, Maclin & Maclin
2007

Tabel Peminjaman
No. Pinjam
ID_Anggota
Kode Buku*
Tanggal Peminjaman
Tanggal Pengembalian
P_1
1234
B-456
11-11-2014
18-11-2014
P_2
1235
B-321
12-11-2014
19-11-2014
P_3
1236
C-123
12-11-2014
19-11-2014
P_4
1237
F-765
13-11-2014
20-11-2014
P_5
1238
H-057
14-11-2014
21-11-2014

Primary Key    :
·         Tabel Buku : Kode Buku*
·         Tabel Peminjaman : Kode Buku*


Daftar Pustaka
Mcleod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta, PT. Prenhallindo
 Silberschatz dkk. 2002. Data Base Concept. Fourth Edition.   Mc.Graw-Hill Higher Education. New York.
Simarmata, Janner & Paryudi, Iman. (2005). Basis Data. Yogyakarta : penerbit Andi Offset.
Ramakrishnan, Raghu dan Johannes Gehrke. (2003). Database Management System. 3rd Edition. McGraw-Hill, USA.

Jumat, 17 Oktober 2014

Sistem Informasi Psikologi

1. Pengertian Sistem
Menurut Hanif Al Fatta (2007) sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
Menurut Eriyanto (2004) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, sistem adalah komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

2. Pengertian Informasi
Menurut Chr. Jimmy. L.Gaol (2008) informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan atau manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Hendi Haryadi (2009) informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna untuk pengambilan keputusan.

3. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu tentang prilaku manusia dan binatang,serta penerapannya pada permasalahan manusia.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku manusia dengan lingkungannya.

4. Pengertian sistem Informasi Psikologi
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya. Contohnya adalah pengaplikasian SIP dalam kehidupan yaitu penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi).  Seperti tes psikologi yang dulunya diberikan dengan cara manual, sekarang sudah bisa diberikan dengan komputerisasi seperti papikostik, hal ini merupakan suatu kerjasama antara bidang psikologi dengan ilmu komputer yang memberikan manfaat bagi kualitas tes psikologi tersebut.

Sumber :
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)
Eriyanto. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Bogor: Grasindo. (Google Book)
Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
Haryadi, H. (2009). Administrasi Perkantoran. Jakarta: Visi Media. (Google Book)
Basuki, H. (2008). Psikologi Umum Seri Diklat Kuliah. Jakarta ; Universitas Gunadarma.
http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-sistem-menurut-para-ahli.html

Senin, 09 Juni 2014

Bentuk-bentuk Utama dalam Terapi


A.    Terapi Supportive
Suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.
            Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy) merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
·         Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
·         Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
·         Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.
Penyembuhan supportive ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :
Bimbingan (Guidance), Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation), Pengutaraan dan penyaluran arah minat, Tekanan dan pemaksa, Penebalan perasaan (Desensitization), Penyaluran emosiona,  Sugesti, Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)
Tujuan dari terapi supportive antara lain, yaitu :
            ·         Menaikkan fungsi psikologi dan sosial
            ·         Menyokong harga dirinya dan keyakinan dirinya sebanyak mungkin
            ·         Menyadari realitas, keterbatasannya, agar dapat diterima
            ·         Mencegah terjadinya relaps
            ·         Bertujuan agar penyesuaian baik
            ·         Mencegah ketergantungan pada dokter
·         Memindahkan dukungan profesional kepada keluarga
B.     Terapi Redukatif 
Suatu metode penyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
       ·         Penyembuhan sikap (attitude therapy)
       ·         Wawancara (interview psychtherapy)
       ·         Penyembuhan terarah (directive therapy)
       ·         Psikodrama
       ·         Dan lain-lain.
Tujuan dari terapi reeducative adalah untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri kembali, memodifikasikan tujuan dan membangkitkan serta mempergunakan potensi kreatif yang ada.
            C.    Terapi Reconstructive
Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
§  Psikoanalisis
§  Pendekatan transaksional (transactional therapy)
§  Penyembuhan analitik berkelompok

Sumber :
Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
Shaleh, Moh. 2008. Bertobat Sambil Berobat. Jakarta: PT Mizan Publika

Perbedaan Konseling dan Psikoterapi


  • Konseling
     Menurut Richard Nelson-Jones, konseling merupakan proses psikologi yang tidak ada bedanya dengan aktifitas psikoterapi. Dalam hal ini Richard mencoba menjelaskan bahwa tidak ada bukti yang menjelaskan perbedaan antara aktivitas konseling dengan proses psikoterapi (dalam buku : The Theory and Practice of Counseling Pychology)

     Menurut Galdding, konseling berlangsung dalam jangka waktu yang relative singkat,bersifat antar pribadi, sesuai dengan teori-teori yang ada, dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya serta sesuai dengan etika dan aturan-aturan yang ada yang berpusat pada pemberian bantuan kepada orang-orang yang pada dasarnya mengalami gangguan psikologis agar orang-orang yang menyimpang dan mengalami masalah situsional dapat kembali normal.

  • Psikoterapi
     Menurut Hariyanto (2010), Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.

  • Perbedaan Konseling dan Psikoterapi

Perbedaan konseling dan psikoterapi, dikutip uraian dari Brammer & Shostrom (1977) dan Thompson & Rudolph (1983) di bawah ini :

Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
  1. Konseling ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awerness, normal, present-time dan short-term.
  2. Sedangkan psikoterapi ditandai oleh “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depthemphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and long-tern”.
Konseling dan psikoterapi merupakan intervensi yang dilakukan oleh orang ahli untuk orang yang datang padanya. Keduanya merupakan interaksi antara seorang profesional  dengan orang yang minta bantuan profesinya, baik konseling maupun psikoterapi merupakan proses persuasi.


Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson &Rudolph (1983), sebagai berikut :
Konseling untuk :
      1.      Klien  
      2.      Gangguan yang kurang serius
      3.      Masalah : jabatan, pendidikan
      4.      Berhubungan dengan pencegahan
      5.      Lingkungan pendidikan dan nonmedis
      6.      Berhubungan dengan kesadaran
      7.      Metode pendidikan
Psikoterapi untuk :
      1.      Pasien
      2.      Gangguan yang serius
      3.    Masalah kepribadian & pengambilan keputusan
      4.      Berhubungan dengan penyembuhan
      5.      Lingkungan medis
      6.      Berhubungan dengan ketidaksadaran
      7.      Metode penyembuhan



Sumber : Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia

Senin, 07 April 2014

PENGERTIAN PSIKOTERAPI


Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Pengertian psikoterapi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Wolberg (1954), psikoterapi adalah suatu bentuk dari perawatan (treatment) terhadap masalah-masalah yang dasarnya emosi, dimana seseorang yang terlatih dengan seksama membentuk hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan memindahkan, mengubah atau mencegah munculnya gejala dan menjadi perantara untuk menghilangkan pola-pola perilaku yang terhambat.
Menurut Whitaker dan Malone (1953), psikoterapi adalah semua upaya untuk mempercepat pertumbuhan manusia sebagai pribadi.
Ciri-ciri dari defenisi mengenai psikoterapi ini, seperti penjelasan dibawah ini:
Interaksi Sistematis
Psikoterapi adalah suatu proses yang menggunakan suatu interaksi antara kline dan terapis. Kata sistematis di sini berarti terapis menyusun interaksi-interaksi dengan suatu rencana dan tujuan khusus yang menggambarkan segi pandangan teoritis terapis.
Prinsip-prinsip Psikologis
Psikoterapis menggunakan prinsip-prinsip penelitian, dan teori-teori psikologis serta menyusun interaksi teraupetik.
Tingkah Laku, Pikiran dan Perasaan
Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
Tingkah Laku Abnormal, Memecahkan Masalah, dan Pertumbuhan Pribadi
Sekurang-kurangnya ada tiga kelompok klien yang dibantu oleh psikoterapi. Kelompok pertama adalah orang-orang yang mengalami masalah-masalah tingkah laku yang abnormal, seperti gangguan suasana hati, gangguan penyesuaian diri, gangguan kecemasan atau skizofrenia. Untuk beberapa gangguan ini, terutama gangguan bipolar dan skizofrenia, terapi biologis umumnya memegang peranan utama dalam perawatan. Meskipun demikian, selain perawatan biologis, psikoterapi membantu pasien belajar tentang dirinya sendiri dan memperoleh keterampilan-keterampilan yang akan memudahkannya menanggulangi tantangan hidup dengan lebih baik. Kelompok kedua adalah orang-orang yang meminta bantuan untuk menangani hubungan-hubungan yang bermasalah atau menangani masalah-masalah pribadi yang tidak cukup berat dianggap abnormal, seperti perasaan malu atau bingung mengenai pilihan-pilihan karir. Kelompok ketiga  adalah orang-orang yang mencari psikoterapi karena psikoterapi dianggap sebagai sarana untuk memperoleh petumbuhan pribadi. Bagi mereka, psikoterapi adalah sarana untuk penemuan diri dan peningkatan kesadaran yang akan membantu mereka untuk mencapai potensi yang penuh sebagai manusia.
Psikoterapi juga memiliki ciri-ciri yang lain. Psikoterapi membutuhkan interaksi-interaksi verbal. Bagaimanapun juga, psikoterapi adalah “terapi-terapi bicara”--- bentuk-bentuk interaksi antara klien yang melibatkan pembicaraan. Dalam interaksi-interaksi itu, terapis yang terampil adalah seorang pendengar yang penuh perhatian. Mendengar dengan penuh perhatian adalah suatu kegiatan yang aktif bukan pasif. Terapis mendengar dengan teliti apa yang dialami dan diusahakan oleh pasien untuk disampaikan oleh psikoterapis. Psikoterapi-psikoterapi juga melibatkan kemonukasi-komunikasi nonverbal. Seorang terapis yang terampil, seperti orang pewawancara yang terampil, seharusnya peka terhadap isyarat-isyarat nonverbal dari pasien dan peka terhadap gerak isyarat yang mungkin menunjukkan perasaan-perasaan atau konflik-konflik yang mendasar. Terapis juga harus menyampaikan empati melalui kata-kata dan juga gerak isyarat nonverbal, seperti mengadakan kontak mata dan bersandar kedepan (kursi) untuk menunjukkan perhatian terhadap apa yang dikatakan klien.

Sumber :

Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Semiun. Yustinus. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta. Kanisius
http://www.psychologymania.com/2011/10/pengertian-psikoterapi.html
http://belajarpsikologi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/