TUGAS KESEHATAN MENTAL
TUGAS 1
Oleh
:
NAMA : Rachma Buana Firdaus
NPM : 15511696
KELAS : 2PA03
1. Konsep sehat dimensi :
·
Emosi
Hurlock mengatakan bahwa
kemampuan untuk berinteraksi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru
lahir. Gejala pertama prilaku emosional ialah keterangsangan umum terhadap
stimulasi yang kuat. Keterangsangan yang
berlebih-lebihan ini tercermin dalam aktivitas yang banyak pada bayi yang baru
lahir. meskipum demikian, pada saat lahir bayi tidak memperlihatkan reaksi
emosi yang jelas.
Sebelum bayi berusia satu
tahun, reaksi emosinya sudah serupa dengan ekspresi pada orang dewasa. Bayi
menunjukkan berbagai macam reaksi
emosional yang semakin banyak.
Antara lain kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kebahagiaan.
·
Intelektual
Dikatakan sehat
secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang
baik mampu melihat realitas. Memilki nalar yang baik dalam memecahkan masalah
atau mengambil keputusan.
·
Sosial
Kemampuan social adalah kemampuan
berinteraksi secara baik dengan sesame dan lingkungannya, dapat menjaga dan
mengembangkan keakraban individu, dan dapat menghargai serta toleran terhadap
setiap pendapat dan kepercayaan yang berbeda.
·
Fisik
Kesehatan fisik terwujud apabila
sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang
secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau
tidak mengalami gangguan.
·
Spiritual
Percaya adanya beberapa kekuatan
(seperti alam, ilmu pengetahuan, agama, dan bentuk kekuatan lain) yang
diperlukan manusia dalam mengisi kehidupannya. Setiap individu memiliki nilai
moral, dan etika yang dianutnya.
2. Teori perkembangan kepribadian :
A.
Erik erikson
Tahapan perkembangan
Pemahaman akan delapan tahapan perkembangan psikoseksual Erikson
mempunyai beberapa poin penting :
1.
Pertumbuhan berdasarkan
prinsip Epigenetic, yaitu komponen yang tumbuh dari komponen lain dan memiliki
pengaruh waktu tersendiri, namun tidfak mengganti komponen sebelumnya.
2.
Setiap tahapan ada interaksi
berlawanan, yaitu konflik antara elemen sintonik (harmonis) dan elemen distonik (mengacaukan).
3.
Di tiap tahapan, konflik
antara elemen distonik dan sintonik menghasilkan kualitas ego dan kekuatan ego,
yang Erikson sebut sebagai kekuatan dasar (basic strength).
4.
Kurangnya keukatan pada satu
tahap mengakibatkan patologi inti(core pathology).
5.
Setiap tahapan erikson tidak
pernah meninggalkan aspek biologis dalam perkembangan manusia.
6.
Peristiwa tahapan
sebelumnya tidak menyebabkan
perkembangan kepribadian selanjutnya.
7.
Selama tiap tahapan,
terutama tiap remaja dan selanjutnya, perkembangan ditandai oleh krisis
identitas yang Erikson sebut “titik balik, yaitu periode krusial akan meningkatkan
kerapuhan dan memuncaknya potensi “
8.
Setiap perkembangan
kepribadian saling berkaitan dengan satu sama lainnya.
TAHAP
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
1. MASA BAYI
ü Gaya
sensori - oral (oral sensory mode)
ü 2
gaya pembentukkan (memperoleh dan menerima apa yang diberikan)
ü Kepercayaan
dasar vs Ketidakpercayaan dasar (Basic Trust vs Basic Mistrust)
ü Kekuatan
dasar masa bayi à Harapan
2. MASA
KANAK-KANAK
ü Autonomy
vs Shame and Doubt
ü Kekuatan
dasar masa kanak-kanak awal à Keinginan
3. USIA BERMAIN
ü Initiative
vs Guilt
ü Kekuatan
dasar usia bermain à Tujuan
4. USIA
SEKOLAH
ü Latensi
ü Industry
VS inferiority
ü Kekuatan
dasar usia sekolah à Kompetensi
5. MASA
REMAJA
ü Pubertas
ü Identity
vs Identity Confusion
ü Kekuatan
dasar masa remaja à Kesetiaan
6. MASA
DEWASA MUDA
ü Genitalitas
ü Intimacy
vs Isolation
ü Kekuatan
dasar masa dewasa muda à Cinta
7. MASA DEWASA
ü Prokreativitas
ü Generativity
vs Stagnation
ü Kekuatan
dasar masa dewasa à Rasa
Peduli
8. USIA
LANJUT
ü Sensualitas
tergeneralisasi
ü Integrity
vs Despair
ü Kekuatan
dasar usia lanjut à Kebijaksanaan
B.
Sigmund
Freud
Psychoanalytic Approach
Dikembangkan
oleh Sigmund Freud
(1856 – 1939) yang dijuluki
bapak psikoanalisis dan pencipta teori kepribadian modern
Psikoanalisis
mempunyai latar belakang ilmu kedokteran (Freud, dokter penyakit jiwa)
Belajar
pada Charcot (1894) à terapi penyakit histeria dengan metode
hipnosa
Belajar
pada Breuer (1895) à terapi penyakit histeria dengan metode
asosiasi bebas
Dari
pengalaman terapeutik disusun teori Psikoanalisis
Berkembang
di Eropa dan Amerika awal abad 20
Tahun
1900 Freud menulis buku terkenal yaitu Traumdeutung atau Interpretation of
Dream
Psychoanalysis
merupakan jenis terapi psikis dan juga teori kepribadian.
Pendekatan
Psikoanalisa = Psikodinamika
Teori
ini mementingkan aspek dinamis yaitu sebab-sebab terjadinya proses psikis
Berdasarkan
pemerhatian bahwa individu seringkali tidak menyadari faktor-faktor yang
menentukan emosi dan tingkah laku mereka.
Conscious-ness:
segala sesuatu yang kita sadari
Preconscious:
Segala sesuatu yang membutuhkan sedikit usaha untuk dibawa ke dalam kesadaran
Unconscious:
Segala sesuatu yang sukar sekali muncul ke dalam kesadaran (menghasilkan
pikiran-pikiran dan dorongan-dorongan)
Divisions of the Mind
Ego
- develops out of the id in infancy
-
Paham akan realitas dan logika
-
Mediator antara id dan superego
-
Berfungsi untuk menunda pemuasan sesuai
situasi (reality principle)
Superego
– hasil interaksi dengan dunia sekitarnya
o
Internalisasi nilai dan moral dari
lingkungan sosial
o
Bersifat utopis (utopia)
o
Berfungsi merintangi impuls dari id
o
Dibedakan menjadi:
§ ego
ideal (apa yang semestinya/ idealnya dilakukan)
§ conscience
(apa
yang tidak boleh dilakukan)
o
responsible for guilt
Id
(Das Es) - instinctual drives present at birth
o
Bekerja menurut the pleasure
principle
o
Memiliki 2 proses:
§ Tindakan
refleks (reaksi otomatis)
§ Proses
primer (penurunan ketegangan dengan cara membentuk khayalan tentang objek yang
dapat menghilangkan ketegangan
Konsep-konsep
Dasar Freud :
Instink
Merupakan representasi psikologis
dari kebutuhan ragawi, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis
Penggolongan
Instink :
Freud
membagi instink ke dalam 2 kategori :
Life
instink (instink hidup)
Misal: lapar, haus, sex
Energi dari instink hidup disebut
libido.
Death
instink (instink mati)
Instink merusak (destruktif). Salah
satu derivatnya adalah dorongan agresif
Kecemasan
Jenis kecemasan:
1.
Reality
anxiety (timbul
dari bahaya nyata)
2.
Neurotic
anxiety (kekhawatiran jika id lepas kendali) à
ketakutan pada hukuman)
3.
Moral
anxiety ( timbul jika individu akan/ sudah melanggar norma
yang tertanam dalam dirinya/ berasal dari kata hati)
Kecemasan
Bentuk
kecemasan yang terjadi di kemudian hari berasal dari trauma kelahiran dimana
pada saat kelahiran, bayi diterpa bertubi-tubi oleh stimulus-stimulus dari
dunia yang belum dikenalnya dan bayi belum dapat menyesuaikan diri terhadap
semua stimuli tadi.
Bayi
butuh lingkungan yang terlindungi, agar egonya mempunyai kesempatan berkembang
& menguasai stimuli yang kuat dari lingkungan luar
Jika
ego tidak dapat mengatasi kecemasan secara rasional maka kembali pada cara-cara
yang tidak realistik à
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
PERKEMBANGAN
PSIKOSEKSUAL
·
Fase oral (0- 1 tahun)
Prilaku menghisap dan menyusui.
·
Fase anal (1- 3 tahun)
Toilet training.
·
Fase falik (3- 5 tahun)
Attachment pada orangtua.
·
Fase laten (5- 12 tahun)
Sosialisasi.
·
Fase genital (> 12 tahun)
Kematangan seksualitas.
C.
Gordon
Allport
Pendekatan Allport terhadap teori
kepribadian
1. Apa
itu kepribadian ?
Allport memilih setiap frasa yang
digunakan dalam definisinya dengan hati-hati supaya setiap kata dapat
menyampaikan dengan tepat apa yang ingin dikatakannya. Istilah organisasi yang
dinamis mengimplikasikan integrasi atau saling berkaitan dan beragam aspek
kepribadian. Kepribadian merupan sesuatu yang terorganisasi dan terpola. Akan
tetapi, organisasi ini selalu dapat berubah sehingga digunakan kata “dinamis”.
Jadi kepribadian adalah sesuatu dan melakukan sesuatu”. Dengan kata lain
kepribadian tidak hanya sekedar topeng yang kita kenakan, ataupun hanya sekedar
prilaku. Kepribadian meujuk pada individu dibalik tampilan luarnya, manusia
dibalik tindakannya.
2. Apakah peranan motivasi yang disadari?
Allport lebih menekankan pada pentingnya
motivasii yang disadari ( conscious motivation). Orang dewasa yang sehat
biasanya sadar akan apa yang dilakukannya dan alasan mereka melakukannya.
3. Apa
karakteristik kepribadian sehat?
Pribadi yang sehat biasanya mempunyai masa kecil
yang relative tidak traumatis walaupun pada tahun-tahun berikutnya mereka dapat
menghadapi konflik dan penderitaan. Orang-orang yang sehat secara psikologis
tidak terbebas dari kelemahan-kelemahan ataupun keanehan-keanehan yang membuat
mereka unik. Selain itu, usia juga tidak diperlukan untuk kedewasaan, walaupun
manusia yang sehat kelihatan menjadi lebih dewasa saat mereka bertambah umur.
Struktur Kepribadian
1. Disposisi
Personal
Disposisi personal memiliki tingkat
kepentingan yang lebih tinggi karena membantu peneliti mempelajari seseorang.
Allport mendefinisikan disposisi personal sebagai ”struktur neuropsikis umum
yang mempunyai kapasitas untuk memberikan respons terhadap banyak stimulus yang
berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai dan mengarahkan bentuk prilaku adaptif
dan ekspresif yang konsisten. Tingkatan disposisi personal yaitu disposisi
pokok, disposisi sentral, dam disposisi sekunder.
2. Disposisi
Motivasi dan Ekspresif
Disposisi ekspresif mengarahkan
tindakan, disposisi motivasi memunculkan tindakan. Contoh dari disposisi
ekspresif adalah penampilam seseorang yang rapi dan sempurna. Orang termotivasi
untuk berpakaian karena kebutuhan dasar untuk mempertahankan kehangatan. Contoh
dari disposisi motivasi kesopanan.
3. Proprium
Sebagai pusat kepribadian yang hangat,
proprium meliputi aspek-aspek kehidupan yang dianggap penting oleh seseorang
dalam merasakan identitas diri dan peningkatan diri. Proprium mencakup nilai-nilai
seseorang, sebagaimana bagian kesadaranyang bersifat pribadi dan konsisten
dengan keyakinan pribadi yamg matang.
DAFTAR PUSTAKA
Feist ,Jess &
Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian
(bagian 1). Jakarta : Salemba
Humanika.
Feist, Jess &
Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian
(bagian 2). Jakarta : Salemba
Humanika.
Basuki ,Heru A.M. 2008.
Psikologi Umum. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
Riyanti, Dwi B.P &
Prabowo Hendro. 1998. Psikologi Umum 2.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
Basuki, Heru A.M. 2005.
Kreatifitas, Keberbakatan, Intelektual, Dan
Faktor-faktor Pendukung Dalam Pengembangannya. Jakarta: Universitas
Gunadarma.