TUGAS KESEHATAN MENTAL
TUGAS 2
A.
Teori
Psikoanalisis
Carl Gustav Jung
Biografi :
·
Lahir di Kesswil (Swiss), 26 Juli 1875.
·
Aspek agama dan medis berpengaruh dalam
keluarga.Anak kedua dari 3 bersaudara.
·
Saat masih bersekolah, Jung menyadari
dua aspek yang terpisah dari dirinya
à
kepribadian No.1 dan kepribadian No.2
·
Interpretation of Dreams à mempertemukan
Jung dan Freud.Ketua International Psychoanalysis Association.
Teori Psikologi Analitik
1.
Tingkatan
psyche
·
Kesadaran
(Ego)
- Sama seperti kesadaran Freud
- Tanda-tanda
persepsi, ingatan, pikiran, perasaan sadar
·
Ketidaksadaran:
a. Ketidaksadaran
personal
- Freud’s Preconscious & Unconscious
- Pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tapi dilupa
kan atau diabaikan atau lemah
- Materi ketidaksadaran personalà “Kompleks”
b. Ketidaksadaran kolektif
- Kondisi psikis yg potensial,
diturunkan dari generasi ke generasi.
- Deeper level of the unconscious
- Komponen strukturalà Arketipe (Archetype)
·
Arketipe
-
Pola emosi yang telah terbentuk lama yang muncul
sebagai reaksi atas pengalaman2.
-
Mempengaruhi manusia untuk bereaksi dengan cara2 yg
dapat diprediksi pada stimulus tertentu
-
Konsep lain: Persona, Shadow, Anima, Animus,
Great mother, Wise old man, Hero dan Self.
-
PersonaàSisi kepribadian yang ditunjukkan pada dunia.
-
Shadowà Arketipe dari kegelapan dan
represi yg menampilkan kualitas-kualitas yg tidak kita akui keberadaannya,
berusaha disembunyikan dari diri sendiri dan orang lain
-
Anima
à Elemen feminin pada pria
-
Animusà Elemen maskulin pada wanita
-
Great
motherà dorongan untuk kesuburan dan pengasuhan vs
mengabaikan dan menghancurkan.
-
Wise
old manà Arketipe dari kebijaksanaan
dan keberartian yang menyimbolkan pengetahuan manusia akan misteri kehidupan
-
Hero
(Pahlawan)à Arketipe pahlawan
direpresentasikan sebagai sosok yg kuat, melawan kejahatan
-
Self
(Diri)à Arketipe paling komprehensif,
disimbolkan sebagai ide seseorang akan kesempurnaan, keutuhan dan
kelengkapan.
2.
Dinamika
Kepribadian
·
Kausalitas
dan Teleologi
Freudà Kausalitas
(sikap seseorang pada masa dewasanya bergantung pada pengalaman masa kecilnya)
Adlerà Teleologi
(seseorang termotivasi oleh persepsi kesadaran dan ketidaksadaran dari tujuan
akhir fiktif)
Jungà Kausalitas
dan Teleologi harus seimbang.
Pendapat
Jung pada keseimbangan terlihat dari konsepnya tentang mimpi.
·
Progresi
dan Regresi
Progresià adaptasi
kepada dunia luar.
Manusia
bereaksi secara konsisten terhadap kondisi lingkungan tertentu.
Regresià adaptasi ke
dalam. Langkah
mundur yang diperlukan dalam sebuah perjalanan menuju kesuksesan.
3.
Tipe
Psikologi
Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama
kepribadian yakni:
(i)
Introversià mengarahkan
seseorang ke dunia dalam, dunia subjektif
(ii)
Ekstroversià mengarahkan
seseorang ke dunia luar, dunia objektif
Jungà orang yang sehat secara psikologis akan mendapati
dirinya berada dalam keseimbangan dari dua jenis sikap ini dan merasa nyaman
dengan dunia internal dan eksternalnya.
·
4
fungsi tersebut:
1. Sensing (fungsi
yang memungkinkan manusia untuk menerima rangsangan fisik dan mengubahnya
ke dalam bentuk kesadaran perseptual).
2. Thinking (aktivitas intelektual logika yang dapat memproduksi
serangkaian ide)
3. Feeling (proses
evaluasi sebuah ide atau kejadian)
4. Intuiting (persepsi yang berada jauh di luar sistem kesadaran)
4.
Perkembangan
Kepribadian
- Tahap perkembangan dibagi menjadi 4 masa:
1. Masa
kanak-kanak
2. Masa muda (youth)
3. Masa pertengahan (paruh baya)
4. Masa tua (old age)
-
Masa kanak-kanak, dibagi menjadi 3 bagian :
1. Anarkis
Kesadaran yang
kacau dan sporadis
2. Monarkis
Perkembangan ego
dan mulainya masa berpikir secara logis dan verbal
3. Dualistis
Ego
terbagi menjadi subjektif dan objektif, anak-anak menyadari dirinya sebagai
orang pertama dan mulai sadar akan eksistensinya sebagai individu yang
terpisah.
-
Jungà kepribadian
berkembang melalui serangkaian tahap yang berujung pada sebuah keutuhan pribadi
atau realisasi diri.
-
Kelahiran
kembali psikologis disebut dengan realisasi diri atau individuasi.
àProses untuk menjadi seseorang atau seseorang secara utuh
(proses penyatuan dua kutub menjadi sebuah individu yang homogen). Orang yang
telah melewati proses ini telah meminimalkan persona mereka, mengenali anima
dan animusnya serta telah mencapai keseimbangan introversi dan ekstraversinya.
B.
Teori
Behaviorisme
B.F
Skinner
Biografi :
·
Lahir di Susquehanna, pada 20 Maret
1940.
·
Anak pertama dari pasangan William
Skinner dan Grace Mange Burrhus Skinner.
·
Keluarga Skinner adalah penganut aliran
Presbitarian.
·
Di akhir tahun kegelapan, Skinner
dihadapkan dengan tugas untuk mencari karier baru. Ia pun tertarik terhadap
psikologi.
·
Setelah membaca beberapa hasil studi
dari Watson dan Pavlov, ia kemudian memutuskan untuk menjadi pakar behaviorisme.
·
Inti dari teori behaviorisme Skinner
adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan).
Skinner membuat tiga asumsi dasar :
1.
Behavior is lawful (Perilaku itu terjadi
menurut hukum tertentu).
Walaupun
mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan dan berpikir,
namun Skinner tidak mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia dan menolak
alasan-alasan penjelasan dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau
motif-motif internal.
2.
Behavior is lawful (Perilaku dapat
diramalkan).
Perilaku
manusia (kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-kejadian di
masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana individu tersebut mengambil
bagian.
3.
Behavior can be controlled (Perilaku
manusia sapat dikontrol).
Perilaku
dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau situas-situasi antaseden
yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial dan fisik di lingkungan sangat penting
dalammenentukan perilaku.
Behaviorisme Ilmiah
Seperti
Thorndike dan Watson, Skinner bersikeras bahwa perilaku manusia harus
dipelajari secara ilmiah. Aliran behaviorisme ilmiahnya berpendapat bahwa
perilaku dapat dipelajari dengan baik tanpa referensi mengenai kebutuhan,
insting dan motif. Skinner yakin bahwa kondisi internal berada diluar domain
ilmu pengetahuan, ia tidak menolak keberadaannya. Kondisi seperti rasa lapar,
emosi, nilai-nilai, kepercayaan diri, kebutuhan agresif, keyakinan religious,
dan kebencian memang ada, namun tidak menjelaskan suatu perilaku.
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Behaviorisme
ilmiah member ruang untuk interpretasi perilaku,
tetapi tidak pada penjelsan mengenai penyebabnya. Interpretasi mengizinkan
ilmuwan untuk menggeneralisasi kondisi pembelajaran yang sederhana kepada kondisi
yang lebih kompleks. Sebagai contoh, Skinner melakukan generalisasi penelitian
tentang binatang kepada anak-anak, kemudian pada orang dewasa. Ilmu pengetahuan
apa pun, termasuk mengenai perilaku manusia, dimulai dengan sesuatu yang
sederhana dan kemudian akan mengembangkan suatu prinsip yang telah
digeneralisasikan, yang mengizinkan suatu interpretasi atas sesuatu yang lebih
kompleks. Skinner (1978) menggunakan prinsip yang diambil dari penelitian
dilaboratorium untuk menginterpretasikan perilaku manusia, tetapi bersikeras
bahwa interpretasi tidak seharusnya dicampur dengan penjelasan mengapa
seseorang berperilaku seperti yang dilakukannya.
Karakteristik Ilmu Pengetahuan
Menurut
Skinner (1953), ilmu pengetahuan mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu :
1. Ilmu
pengetahuan bersifat kumulatif
2. Merupakan
suatu sikap yang menghargai observasi empiris
3. Ilmu
pengetahuan adalah suatu pencarian atas keteraturan dan hubungan yang
berdasarkan hukum-hukum.
Pengondisian
Skinner
(1953), mengenali dua bentuk pengondisian, klasik dan operan. Melalui
pengondisian klasik (yang disebut Skinner sebagai pengondisian responden),
suatu respons diperoleh dari sebuah organism dengan suatu stimulus yang
spesifik dan dapat diidentifikasi. Pengondisian operan (yang disebut sebagai
pengondisian Skinnerian), sebuah perilaku dibuat lebih mungkin untuk terjadi
saat diberikan penguatan secara langsung. Perbedaan antara pengondisian klasik
adan operan adalah bahwa pada pengondisian klasik, perilaku diperoleh dari
organism, sementara dalam pengondisian operan, perilaku terpancar. Respons yang
diperoleh dikeluarkan dari organisme, sementara respon yang terpancar adalah
yang muncul begitu saja.
·
Pengondisian Klasik
Suatu stimulus netral (conditioned)
dipasangkan beberapa kali dengan berarti langsung diikuti suatu stimulus yang
tidak dikondisikan (unconditioned) sampai mampu membawa sebuah respon yang
sebelumnya tidak dikondisikan menjadi respon terkondisi.
·
Pengondisian Operan
Kunci dari pengondisian operan adalah
penguatan yang langsung dari sebuah respon. Kemuadian, penguatan akan meningkat
kemungkinan dari perilaku yang sama untuk terjadi lagi. Penguatan ini tidak
menyebabkan suatu perilaku, namun meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku
tersebut akan diulang lagi.
-
Pembentukan
Pembentuka
(shapping) adalah suatu prosedur ketika penelitian atau lingkungan memberikan
suatu penghargaan atas perkiraan kasar dari perilaku tersebut, lalu perkiraan
yang lebih dekat, dan terakhir, perilaku yang diinginkan tersebut.
-
Penguatan
Penguatan (Reinforcement) bisa positif
atau negatif.
Penguatan positif adalah peristiwa atau
sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki diulangi. Sebagai suatu
stimulus penguatan positif disenangi
sehngga organisme berusaha agar stimulus itu muncul.
·
Continuous reinforcement (penguat
berkelanjutan)
Setiap
kali tingkah laku yang dikehendaki muncul akan diberi penguat. Pemberian
penguat dapat diatur, tidak kontinu terusmenerus tapi selang-seling berdasarkan
waktu (interval) maupun perbandingan (ratio).
·
Fixed Interval (Interval Tetap)
Pemberian
penguat berselang teratur, misalnya setiap 5 menit.
·
Variabel Interval (Interval berubah)
Pemberian
penguatan dalam waktu yang tidak tentu, tetapi jumlah atau rata-rata penguat
yang diberi sama dengan pengaturan tetap.
·
Fixed Ratio (Perbandingan tetap)
·
Mengatur pemberian penguat sesudah
respon yang dikehendaki muncul yang kesekian kalinya.
·
Variabel ratio (perbandingan berubah)
Memberikan
penguat secara acak sesudah beberapa kali patukan dengan rata-rata sama dengan
fixed ratio.
Sedangkan penguatan
negatif adalah peristiwa atau suatu yang membuattingkah laku yang dikehendaki
kemungkinan kecil untuk tidak diulangi. Hadiah atau hukuman tidak selalu
identik dengan penguatan positif atau negatif. Hadiah adalah akibat dari tingkah
laku, sedangkan penguatan positif adalah peristiwa yang menyebabkan tingkah
laku bakal terjadi. Satu cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan negatif adalah dalam penguatan
positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan negatif,
ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah mengacaukan
penguatan negatif dengan hukuman.
C.
Teori
Humanistik
Erich
Fromm
Biografi
·
Lahir di Frankfurt (Jerman) tahun 1900.
·
Anak tunggal dari orangtua yang beragama
Yahudi Ortodoks.
·
Seorang wanita muda yang bunuh diri
telah memberi dampak pada Fromm.
·
Dipengaruhi tulisan Freud dan Marx saat
ia masih remaja.
·
Menerima gelar PhD dalam bidang
sosiologi pada tahun 1920-an.
·
Fromm mulai mempelajari psikoanalisis pada
tahun 1925 dan mulai dianalisis oleh Hanns Sachs (murid dari Freud).
·
Mendirikan South German Institute untuk
Psikoanalisis tahun1930.
·
Pada tahun 1934, Fromm pindah ke AS dan
mulai praktik psikoanalisis di New York.
·
Buku-bukunya telah membawanya mendapatkan
reputasi dunia melebihi bidang psikologi dan psikoanalisis.
·
Meninggal di Swiss tahun1980.
Asumsi
Dasar Fromm
·
Kepribadian hanya dapat dipahami dalam
konsep budaya .
·
Manusia telah “dibuang” dari kesatuan
prasejarah dari alam.
·
“Dilema Manusia” – manusia
telah memperoleh kemampuan untuk berpikir tentang kondisi mereka yang
terisolasi.
·
2 dikotomi mendasar:
-
Hidup dan Mati
-
Realisasi diri yang lengkap dan fakta
bahwa manusia tidak dapat meraih tujuannya karena “Hidup terlalu singkat”.
Kebutuhan-kebutuhan
Manusia
·
Relatedness
(Keterhubungan)
-
Dorongan untuk bersatu dengan orang lain
3
cara dasar untuk berhubungan dengan
dunia:
1. Submission
(kepasrahan)
2. Power
(kekuasaan)
3. Love
(cinta)
·
Transcendence
(Transendensi)
-
Dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan
kebetulan menuju “alam penuh
makna dan kebebasan“
-
Manusia menggunakan Malignant
Aggression (agresi keji) sebagai alasan untuk membunuh selain untuk
mempertahankan diri.
·
Rootedness
(Keberakaran)
-
Kebutuhan untuk berakar atau untuk merasa
pulang kembali ke dunia.
-
Dapat dicari lewat fiksasi.
·
Sense of Identity (Kepekaan
akan identitas)
-
Kapasitas manusia untuk menyadari
dirinya sebagai wujud yang terpisah.
·
Frame of Orientation (Kerangka
orientasi)
-
Terpisah dari alam, membuat manusia membutuhkan
peta untuk mencari jalannya dalam dunia.
·
Summary of Human Needs
(Rangkuman kebutuhan manusia)
-
Kebutuhan
ini telah berevolusi dari keberadaan manusia sebagai spesies yang terpisah.
-
Tujuannya menggerakan manusia kembali
bersatu dengan dunia alam.
-
Kurangnya kepuasan pada salah satu
kebutuhan ini akan membuat manusia tidak tahan dan akhirnya hilang kewarasan.
Beban
Kebebasan
·
Manusia berusaha untuk lari dari
kebebasan dengan berbagai cara.
·
Mekanisme pelarian:
-
Authoritarianism
-
Destructiveness
-
Conformity
·
Kebebasan positif
-
Ekspresi lengkap dan spontan dari
potensi rasional dan emosional.
-
Tercapai bila seseorang menjadi satu
dengan orang lain dan dunia.
Orientasi
Karakter
·
Menggunakan cara yang relatif permanen
saat berhubungan dengan dunia.
·
Orientasi non-produktif
-
Receptive (Menerima
segala sesuatu secara pasif).
-
Exploitative
(Mengambil sesuatu dengan paksa).
-
Hoarding
(Menimbun objek).
-
Marketing
(Memasarkan atau menukar sesuatu).
·
Orientasi produktif
-
Memiliki 3 dimensi: Bekerja, mencintai
dan bernalar.
-
Individu yang sehat secara psikologis
bekerja menuju kebebasan positif.
Gangguan
kepribadian
·
Individu yang mengalami gangguan tidak
memiliki kemampuan dalam cinta dan gagal untuk meningkatkan kebersatuan dengan
orang lain.
-
Necrophilia
Fokus
perhatiannya pada kematian dan kebencian pada manusia.
-
Malignant Narcissism
Keyakinan
bahwa apa dimilikinya sangat berharga sedangkan apa yang dimiliki orang lain
tidak berharga.
-
Incestuous Symbiosis
Ketergantungan
berlebihan pada ibu. Kepribadian mereka bercampur dengan orang lain sehingga
jati diri mereka hilang.
Psikoterapi
·
Peduli pada aspek interpersonal dari
hubungan terapeutik.
·
Tujuan dari terapià pasien
mengenali dirinya.
·
Terapis berusaha membantu pasien lewat
komunikasi berbagi, terapis hanya orang biasa.
·
Tujuan dari psikoterapi Fromm:
-
Bekerja didasari kepuasan dalam
kebutuhan dasar manusia yaitu needs of relatedness, transcendence,
rootedness, a sense of identity, dan a frame of orientation.
Metode
Investigasi
·
Karakter sosial di pedesaan Meksiko
-
Penelitian mengenai karakter sosial di
daerah pedesaan Meksiko yang terisolasi.
-
Menemukan bukti bahwa semua orientasi
karakter ada pada mereka kecuali marketing.
·
Penelitian psikobudaya mengenai Hitler
-
Menerapkan teknik psikobudaya dalam
mempelajari Hitler, contoh nyata dari seseorang yang memiliki sindrom merusak.
-
Hitler memiliki gangguan necrophilia,
malignant narcissism, dan incestuous symbiosis.
Kritik
Terhadap Fromm
·
Teori Fromm:
-
Tinggi dalam mengorganisasi pengetahuan.
-
Rendah dalam memandu tindakan,
konsistensi internal, and Parsimony (Kesederhanaan).
-
Sangat rendah dalam menggeneralisasikan
penelitian dan Falsifiability.
Konsep
Kemanusiaan
·
Porsi seimbang untuk kesadaran dan
ketidaksadaran, pilihan bebas dan determinism, dan pesimisme dan optimisme.
·
Penekanan pada keunikan daripada
kesamaan.
·
Penekanan pada teleologi daripada
kausalitas.
·
Penekanan pada pengaruh sosial daripada
biologi.
Daftar Pustaka
Feist ,Jess &
Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian
(bagian 1). Jakarta : Salemba
Humanika.
Feist, Jess &
Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian
(bagian 2). Jakarta : Salemba
Humanika.