Selasa, 04 Juni 2013

Tugas Kesehatan Mental

TUGAS KESEHATAN MENTAL
TUGAS 2

 
A.   Teori Psikoanalisis
Carl Gustav Jung
Biografi :
·         Lahir di Kesswil (Swiss), 26 Juli 1875.
·         Aspek agama dan medis berpengaruh dalam keluarga.Anak kedua dari 3 bersaudara.
·         Saat masih bersekolah, Jung menyadari dua aspek yang terpisah dari dirinya
à kepribadian No.1 dan kepribadian No.2
·         Interpretation of Dreams à mempertemukan Jung dan Freud.Ketua International Psychoanalysis Association.

Teori Psikologi Analitik
1.      Tingkatan psyche
·         Kesadaran (Ego)
-      Sama seperti kesadaran Freud
-       Tanda-tanda persepsi, ingatan, pikiran, perasaan sadar
·         Ketidaksadaran:
a. Ketidaksadaran personal
            -      Freud’s Preconscious & Unconscious
            -      Pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tapi dilupa
                    kan atau diabaikan atau lemah
            -      Materi ketidaksadaran personalà “Kompleks”
       b. Ketidaksadaran kolektif
            -      Kondisi psikis yg potensial, diturunkan dari generasi ke generasi.
-      Deeper level of the unconscious
-      Komponen strukturalà Arketipe (Archetype)
·         Arketipe
-          Pola emosi yang telah terbentuk lama yang muncul sebagai reaksi atas pengalaman2.
-          Mempengaruhi manusia untuk bereaksi dengan cara2 yg dapat diprediksi pada stimulus tertentu
-          Konsep lain: Persona, Shadow, Anima, Animus, Great mother, Wise old man, Hero dan Self.
-          PersonaàSisi kepribadian yang ditunjukkan pada dunia.
-          Shadowà Arketipe dari kegelapan dan represi yg menampilkan kualitas-kualitas yg tidak kita akui keberadaannya, berusaha disembunyikan dari diri sendiri dan orang lain
-          Anima à Elemen feminin pada pria
-          Animusà Elemen maskulin pada wanita
-          Great motherà dorongan untuk kesuburan dan pengasuhan vs mengabaikan dan menghancurkan.
-          Wise old manà Arketipe dari kebijaksanaan dan keberartian yang menyimbolkan pengetahuan manusia akan misteri kehidupan
-          Hero (Pahlawan)à Arketipe pahlawan direpresentasikan sebagai sosok yg kuat, melawan kejahatan
-          Self (Diri)à Arketipe paling komprehensif, disimbolkan sebagai ide seseorang akan kesempurnaan, keutuhan dan kelengkapan.  
2.      Dinamika Kepribadian
·         Kausalitas dan Teleologi
Freudà Kausalitas (sikap seseorang pada masa dewasanya bergantung pada pengalaman masa kecilnya)
Adlerà Teleologi (seseorang termotivasi oleh persepsi kesadaran dan ketidaksadaran dari tujuan akhir fiktif)
Jungà Kausalitas dan Teleologi harus seimbang.
Pendapat Jung pada keseimbangan terlihat dari konsepnya tentang mimpi.
·         Progresi dan Regresi
Progresià adaptasi kepada dunia luar.
Manusia bereaksi secara konsisten terhadap kondisi lingkungan tertentu. 
Regresià adaptasi ke dalam. Langkah mundur yang diperlukan dalam sebuah perjalanan menuju kesuksesan.
3.      Tipe Psikologi
Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama kepribadian yakni:
(i) Introversià mengarahkan seseorang ke dunia dalam, dunia subjektif
(ii) Ekstroversià mengarahkan seseorang ke dunia luar, dunia objektif
Jungà orang yang sehat secara psikologis akan mendapati dirinya berada dalam keseimbangan dari dua jenis sikap ini dan merasa nyaman dengan dunia internal dan eksternalnya.
·         4 fungsi tersebut:
1.      Sensing (fungsi yang memungkinkan manusia untuk menerima rangsangan fisik dan  mengubahnya ke dalam bentuk kesadaran perseptual).
2.      Thinking (aktivitas intelektual logika yang dapat memproduksi serangkaian ide)
3.      Feeling (proses evaluasi sebuah ide atau kejadian)
4.      Intuiting (persepsi yang berada jauh di luar sistem kesadaran)
4.      Perkembangan Kepribadian
-     Tahap perkembangan dibagi menjadi 4 masa:
               1. Masa kanak-kanak
               2. Masa muda (youth)
               3. Masa pertengahan (paruh baya)
   4. Masa tua (old age)
      -     Masa kanak-kanak, dibagi menjadi 3 bagian :
1.      Anarkis
Kesadaran yang kacau dan sporadis
2.      Monarkis
Perkembangan ego dan mulainya masa berpikir secara logis dan verbal
3.      Dualistis
Ego terbagi menjadi subjektif dan objektif, anak-anak menyadari dirinya sebagai orang pertama dan mulai sadar akan eksistensinya sebagai individu yang terpisah.
-          Jungà kepribadian berkembang melalui serangkaian tahap yang berujung pada sebuah keutuhan pribadi atau realisasi diri.
-          Kelahiran kembali psikologis disebut dengan realisasi diri atau individuasi.
àProses untuk menjadi seseorang atau seseorang secara utuh (proses penyatuan dua kutub menjadi sebuah individu yang homogen). Orang yang telah melewati proses ini telah meminimalkan persona mereka, mengenali anima dan animusnya serta telah mencapai keseimbangan introversi dan ekstraversinya.

B.   Teori Behaviorisme
B.F Skinner
Biografi :
·         Lahir di Susquehanna, pada 20 Maret 1940.
·         Anak pertama dari pasangan William Skinner dan Grace Mange Burrhus Skinner.
·         Keluarga Skinner adalah penganut aliran Presbitarian.
·         Di akhir tahun kegelapan, Skinner dihadapkan dengan tugas untuk mencari karier baru. Ia pun tertarik terhadap psikologi.
·         Setelah membaca beberapa hasil studi dari Watson dan Pavlov, ia kemudian memutuskan untuk menjadi pakar behaviorisme.
·         Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning operan).
Skinner membuat tiga asumsi dasar :
1.            Behavior is lawful (Perilaku itu terjadi menurut hukum tertentu).
Walaupun mengakui bahwa perilaku manusia adalah organisme yang berperasaan dan berpikir, namun Skinner tidak mencari penyebab perilaku di dalam jiwa manusia dan menolak alasan-alasan penjelasan dengan mengendalikan keadaan pikiran (mind) atau motif-motif internal.
2.            Behavior is lawful (Perilaku dapat diramalkan).
Perilaku manusia (kepribadiannya) menurut Skinner ditentukan oleh kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang dalam dunia objektif dimana individu tersebut mengambil bagian.


3.            Behavior can be controlled (Perilaku manusia sapat dikontrol).
Perilaku dapat dijelaskan hanya berkenaan dengan kejadian atau situas-situasi antaseden yang dapat diamati. Bahwa kondisi sosial dan fisik di lingkungan sangat penting dalammenentukan perilaku.
Behaviorisme Ilmiah
Seperti Thorndike dan Watson, Skinner bersikeras bahwa perilaku manusia harus dipelajari secara ilmiah. Aliran behaviorisme ilmiahnya berpendapat bahwa perilaku dapat dipelajari dengan baik tanpa referensi mengenai kebutuhan, insting dan motif. Skinner yakin bahwa kondisi internal berada diluar domain ilmu pengetahuan, ia tidak menolak keberadaannya. Kondisi seperti rasa lapar, emosi, nilai-nilai, kepercayaan diri, kebutuhan agresif, keyakinan religious, dan kebencian memang ada, namun tidak menjelaskan suatu perilaku.


Filsafat Ilmu Pengetahuan
Behaviorisme ilmiah member ruang untuk interpretasi perilaku, tetapi tidak pada penjelsan mengenai penyebabnya. Interpretasi mengizinkan ilmuwan untuk menggeneralisasi kondisi pembelajaran yang sederhana kepada kondisi yang lebih kompleks. Sebagai contoh, Skinner melakukan generalisasi penelitian tentang binatang kepada anak-anak, kemudian pada orang dewasa. Ilmu pengetahuan apa pun, termasuk mengenai perilaku manusia, dimulai dengan sesuatu yang sederhana dan kemudian akan mengembangkan suatu prinsip yang telah digeneralisasikan, yang mengizinkan suatu interpretasi atas sesuatu yang lebih kompleks. Skinner (1978) menggunakan prinsip yang diambil dari penelitian dilaboratorium untuk menginterpretasikan perilaku manusia, tetapi bersikeras bahwa interpretasi tidak seharusnya dicampur dengan penjelasan mengapa seseorang berperilaku seperti yang dilakukannya.
Karakteristik Ilmu Pengetahuan
Menurut Skinner (1953), ilmu pengetahuan mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu :
1.      Ilmu pengetahuan bersifat kumulatif
2.      Merupakan suatu sikap yang menghargai observasi empiris
3.      Ilmu pengetahuan adalah suatu pencarian atas keteraturan dan hubungan yang berdasarkan hukum-hukum.
Pengondisian
Skinner (1953), mengenali dua bentuk pengondisian, klasik dan operan. Melalui pengondisian klasik (yang disebut Skinner sebagai pengondisian responden), suatu respons diperoleh dari sebuah organism dengan suatu stimulus yang spesifik dan dapat diidentifikasi. Pengondisian operan (yang disebut sebagai pengondisian Skinnerian), sebuah perilaku dibuat lebih mungkin untuk terjadi saat diberikan penguatan secara langsung. Perbedaan antara pengondisian klasik adan operan adalah bahwa pada pengondisian klasik, perilaku diperoleh dari organism, sementara dalam pengondisian operan, perilaku terpancar. Respons yang diperoleh dikeluarkan dari organisme, sementara respon yang terpancar adalah yang muncul begitu saja.
·         Pengondisian Klasik
Suatu stimulus netral (conditioned) dipasangkan beberapa kali dengan berarti langsung diikuti suatu stimulus yang tidak dikondisikan (unconditioned) sampai mampu membawa sebuah respon yang sebelumnya tidak dikondisikan menjadi respon terkondisi.
·         Pengondisian Operan
Kunci dari pengondisian operan adalah penguatan yang langsung dari sebuah respon. Kemuadian, penguatan akan meningkat kemungkinan dari perilaku yang sama untuk terjadi lagi. Penguatan ini tidak menyebabkan suatu perilaku, namun meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku tersebut akan diulang lagi.
-          Pembentukan
Pembentuka (shapping) adalah suatu prosedur ketika penelitian atau lingkungan memberikan suatu penghargaan atas perkiraan kasar dari perilaku tersebut, lalu perkiraan yang lebih dekat, dan terakhir, perilaku yang diinginkan tersebut.
-          Penguatan
Penguatan (Reinforcement) bisa positif atau negatif.
Penguatan positif adalah peristiwa atau sesuatu yang membuat tingkah laku yang dikehendaki diulangi. Sebagai suatu stimulus penguatan  positif disenangi sehngga organisme berusaha agar stimulus itu muncul.
·         Continuous reinforcement (penguat berkelanjutan)
Setiap kali tingkah laku yang dikehendaki muncul akan diberi penguat. Pemberian penguat dapat diatur, tidak kontinu terusmenerus tapi selang-seling berdasarkan waktu (interval) maupun perbandingan (ratio).
·         Fixed Interval (Interval Tetap)
Pemberian penguat berselang teratur, misalnya setiap 5 menit.
·         Variabel Interval (Interval berubah)
Pemberian penguatan dalam waktu yang tidak tentu, tetapi jumlah atau rata-rata penguat yang diberi sama dengan pengaturan tetap.
·         Fixed Ratio (Perbandingan tetap)
·         Mengatur pemberian penguat sesudah respon yang dikehendaki muncul yang kesekian kalinya.
·         Variabel ratio (perbandingan berubah)
Memberikan penguat secara acak sesudah beberapa kali patukan dengan rata-rata sama dengan fixed ratio.
Sedangkan penguatan negatif adalah peristiwa atau suatu yang membuattingkah laku yang dikehendaki kemungkinan kecil untuk tidak diulangi. Hadiah atau hukuman tidak selalu identik dengan penguatan positif atau negatif. Hadiah adalah akibat dari tingkah laku, sedangkan penguatan positif adalah peristiwa yang menyebabkan tingkah laku bakal terjadi. Satu  cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Adalah mudah mengacaukan penguatan negatif dengan hukuman.


C.    Teori Humanistik
Erich Fromm
Biografi
·         Lahir di Frankfurt (Jerman) tahun 1900.
·         Anak tunggal dari orangtua yang beragama Yahudi Ortodoks.
·         Seorang wanita muda yang bunuh diri telah memberi dampak pada Fromm.
·         Dipengaruhi tulisan Freud dan Marx saat ia masih remaja.
·         Menerima gelar PhD dalam bidang sosiologi pada tahun 1920-an.
·         Fromm mulai mempelajari psikoanalisis pada tahun 1925 dan mulai dianalisis oleh Hanns Sachs (murid dari Freud).
·         Mendirikan South German Institute untuk Psikoanalisis tahun1930.
·         Pada tahun 1934, Fromm pindah ke AS dan mulai praktik psikoanalisis di New York.
·         Buku-bukunya telah membawanya mendapatkan reputasi dunia melebihi bidang psikologi dan psikoanalisis.
·         Meninggal di Swiss tahun1980.
Asumsi Dasar Fromm
·         Kepribadian hanya dapat dipahami dalam konsep budaya .
·         Manusia telah “dibuang” dari kesatuan prasejarah dari alam.
·         “Dilema Manusia” –  manusia telah memperoleh kemampuan untuk berpikir tentang kondisi mereka yang terisolasi.
·         2 dikotomi mendasar:
-          Hidup dan Mati
-          Realisasi diri yang lengkap dan fakta bahwa manusia tidak dapat meraih tujuannya karena “Hidup terlalu singkat”.


Kebutuhan-kebutuhan Manusia
·         Relatedness (Keterhubungan)
-          Dorongan untuk bersatu dengan orang lain
3        cara dasar untuk berhubungan dengan dunia:
1.      Submission (kepasrahan)
2.      Power (kekuasaan)
3.      Love (cinta)
·         Transcendence (Transendensi)
-          Dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan menuju “alam penuh makna dan kebebasan“
-          Manusia menggunakan Malignant Aggression (agresi keji) sebagai alasan untuk membunuh selain untuk mempertahankan diri.
·         Rootedness (Keberakaran)
-          Kebutuhan untuk berakar atau untuk merasa pulang kembali ke dunia.
-          Dapat dicari lewat fiksasi.
·         Sense of Identity (Kepekaan akan identitas)
-          Kapasitas manusia untuk menyadari dirinya sebagai wujud yang terpisah.
·         Frame of Orientation (Kerangka orientasi)
-          Terpisah dari alam, membuat manusia membutuhkan peta untuk mencari jalannya dalam dunia.
·         Summary of Human Needs (Rangkuman kebutuhan manusia)
-          Kebutuhan ini telah berevolusi dari keberadaan manusia sebagai spesies yang terpisah.
-          Tujuannya menggerakan manusia kembali bersatu dengan dunia alam.
-          Kurangnya kepuasan pada salah satu kebutuhan ini akan membuat manusia tidak tahan dan akhirnya hilang kewarasan.



Beban Kebebasan
·         Manusia berusaha untuk lari dari kebebasan dengan berbagai cara.
·         Mekanisme pelarian:
-          Authoritarianism
-          Destructiveness
-          Conformity
·         Kebebasan positif
-          Ekspresi lengkap dan spontan dari potensi rasional dan emosional.
-          Tercapai bila seseorang menjadi satu dengan orang lain dan dunia.
Orientasi Karakter
·         Menggunakan cara yang relatif permanen saat berhubungan dengan dunia.
·         Orientasi non-produktif
-          Receptive (Menerima segala sesuatu secara pasif).
-          Exploitative (Mengambil sesuatu dengan paksa).
-          Hoarding (Menimbun objek).
-          Marketing (Memasarkan atau menukar sesuatu).
·         Orientasi produktif
-          Memiliki 3 dimensi: Bekerja, mencintai dan bernalar.
-          Individu yang sehat secara psikologis bekerja menuju kebebasan positif.
Gangguan kepribadian
·         Individu yang mengalami gangguan tidak memiliki kemampuan dalam cinta dan gagal untuk meningkatkan kebersatuan dengan orang lain.
-          Necrophilia
Fokus perhatiannya pada kematian dan kebencian pada manusia.
-          Malignant Narcissism
Keyakinan bahwa apa dimilikinya sangat berharga sedangkan apa yang dimiliki orang lain tidak berharga.

-          Incestuous Symbiosis
Ketergantungan berlebihan pada ibu. Kepribadian mereka bercampur dengan orang lain sehingga jati diri mereka hilang.
            Psikoterapi
·         Peduli pada aspek interpersonal dari hubungan terapeutik.
·         Tujuan dari terapià pasien mengenali dirinya.
·         Terapis berusaha membantu pasien lewat komunikasi berbagi, terapis hanya orang biasa.
·         Tujuan dari psikoterapi Fromm:
-          Bekerja didasari kepuasan dalam kebutuhan dasar manusia yaitu needs of relatedness, transcendence, rootedness, a sense of identity, dan a frame of orientation.
Metode Investigasi
·         Karakter sosial di pedesaan Meksiko
-          Penelitian mengenai karakter sosial di daerah pedesaan Meksiko yang terisolasi.
-          Menemukan bukti bahwa semua orientasi karakter ada pada mereka kecuali marketing.
·         Penelitian psikobudaya mengenai Hitler
-          Menerapkan teknik psikobudaya dalam mempelajari Hitler, contoh nyata dari seseorang yang memiliki sindrom merusak.
-          Hitler memiliki gangguan necrophilia, malignant narcissism, dan incestuous symbiosis.




Kritik Terhadap Fromm
·         Teori Fromm:
-          Tinggi dalam mengorganisasi pengetahuan.
-          Rendah dalam memandu tindakan, konsistensi internal, and Parsimony (Kesederhanaan).
-          Sangat rendah dalam menggeneralisasikan penelitian dan  Falsifiability.
Konsep Kemanusiaan
·         Porsi seimbang untuk kesadaran dan ketidaksadaran, pilihan bebas dan determinism, dan pesimisme dan optimisme.
·         Penekanan pada keunikan daripada kesamaan.
·         Penekanan pada teleologi daripada kausalitas.
·         Penekanan pada pengaruh sosial daripada biologi.











Daftar Pustaka
Feist ,Jess & Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian (bagian 1).  Jakarta : Salemba Humanika.
Feist, Jess & Georgy J.Feist . 2012. Teori Kepribadian (bagian 2).  Jakarta : Salemba Humanika.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar